McQuail menjelaskan, istilah masyarakat informasi—information society—dikemukakan pertama kali oleh Daniel Bell (1973) sehubungan dengan banyak bermunculannya sektor-sektor ekonomi berbasis informasi pada akhir era masyarakat industri tahun 1960an, yang mana proses produksi dan distribusi segala bentuk informasi, terutama berbasis teknologi komputer, telah menjadi sektor utama dalam perekonomian masyarakat. Melody dalam McQuail mendeskripsikan masyarakat informasi sebagai: Those that have become dependent upon complex electronic information networks and which allocate a major portion of their resources to information and communication activities (2000:121).
Van Cuilenburg (1987) menyebutkan karakteristik utama dari masyarakat informasi yaitu peningkatan yang sangat menonjol dalam proses produksi dan aliran segala bentuk informasi, terutama sebagai akibat dari murahnya biaya produksi, miniaturisasi dan komputerisasi. Rendahnya biaya transmisi dan distribusi informasi juga semakin mendorong pesatnya pertumbuhan industri informasi. Selain itu, sensitivitas terhadap jarak geografis pun terus mengalami penurunan, dan sekaligus kecepatan, volume dan interaktifitas dalam berkomunikasi juga terus mengalami peningkatan (McQuail,2000:121).
Oleh karena itu dalam teori masyarakat informasi disebutkan, bahwa tehnologi telah mendorong terciptanya masyarakat informasi, yaitu dikenali dengan karakteristik: Predominance of information work, great volume of information flow, interactivity of relations, integration and convergence of activities, growth and interconnection of networks, globalizing tendencies and postmodern culture (McQuail,2000:88).
Trend masyarakat informasi ternyata juga telah meningkatkan rasa saling keterikatan—interconnectedness—masyarakat, yang mana masyarakat semakin terdorong untuk menjalin hubungan-hubungan sosial melalui jaringan-jaringan media, sehingga secara bertahap hubungan tersebut akan menggantikan atau melengkapi jaringan sosial kemasyarakatan ataupun komunikasi tatap muka. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan McLuhan sehubungan dengan jaringan sosial yang berkembang melalui media.
McLuhan merumuskan teori global village untuk mengemukakan pandangannya tentang suatu bentuk baru struktur masyarakat dimana media elektronik akan menghubungkan seluruh dunia ke dalam suatu sistem sosial, politik dan budaya. Media menjadi perpanjangan fungsi organ-organ tubuh manusia, yang mana dengan menggunakan media, manusia dapat memperluas pandangan, pendengaran dan sentuhannya melampaui batas ruang dan waktu. Media elektronik akan membukakan pemandangan-pemandangan baru bagi masyarakat kebanyakan dan memungkinkan kita untuk berada di manapun secara cepat. (Baran dan Davis,2000:287).
Berbagai temuan teknologi bahkan dapat dikatakan telah memfasilitasi globalisasi karena kapasitasnya dalam mengatasi hambatan jarak dan waktu dalam aspek komunikasi manusia. Dengan globalisasi, ketergantungan masyarakat terhadap informasi pun menjadi semakin tinggi. Bagi sebagian orang, informasi bahkan dikonotasikan dengan suatu visi baru tentang perubahan atau kemajuan, dan juga masa depan dengan horison tak terbatas yang sedikit banyak merupakan kelanjutan dari model yang sudah ada saat ini. Dalam informasi yang saling dipertukarkan di masyarakat tersebut terkandung pesan-pesan ideologis yang cenderung melegitimasi trend-trend yang sedang berkembang atau menjatuhkan pihak lain yang tidak mainstream (McQuail,2000:123).
Dalam era masyarakat informasi yang global tersebut, kepemilikan—ownership—informasi dan hak publik untuk dapat mengakses informasi menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh masyarakat. Pertimbangan ekonomi, sosiologi, dan tehnologi senantiasa mendominasi berbagai aspek berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan terhadap informasi. Hal-hal tersebut tidak dapat dilepaskan dan terus berpengaruh dalam pertumbuhan media massa saat ini.
Masyarakat modern saat ini semakin tergantung kepada sistem-sistem komunikasi yang mana media massa merupakan salah satu bagian dari sistem tersebut. Namun, segala bentuk perubahan yang terjadi pada media massa akan menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat karena media massa memainkan suatu peranan yang sangat penting dalam kehidupan politik, sosial dan perekonomian masyarakat, begitu pula sebaliknya.
Perubahan yang terjadi pada masyarakat belakangan ini membawa pengaruh kepada sistem media. Ada dorongan yang kuat dari masyarakat untuk menekan dan meminimalisir segala bentuk pengawasan yang tidak terbuka atau tidak transparan dari pihak-pihak tertentu, dan juga menolak beberapa regulasi terhadap media yang dirasa menyulitkan akses masyarakat. Hal tersebut menunjukkan adanya harapan dari masyarakat untuk bisa menuntut kontrol secara kolektif terhadap bentuk media yang berkembang saat ini dalam rangka melindungi kepentingan individual yang cenderung lebih lemah dan membatasi kekuatan dari pihak penguasa kebijakan publik dan pihak-pihak kapitalis dalam industri media.
Disamping itu, muncul tekanan dari masyarakat juga agar bisa mendapatkan akses yang adil dan bebas untuk menjadi oposisi terhadap golongan ideologi tertentu atau terhadap partai politik tertentu yang lebih mayoritas, dan untuk memastikan distribusi nilai-nilai sosial maupun budaya yang memuaskan semua pihak. Masyarakat saat ini lebih peduli dan lebih mempunyai kekuatan terhadap media massa. Sehingga hal-hal seperti kepuasan yang lebih merata, keterbukaan, nilai-nilai relatifitas, konsumerisme individual dan kekuatan perekonomian liberalisme seringkali lebih menjadi fokus perhatian masyarakat dan mendorong terwujudnya suatu sistem media yang terbuka.Seiring dengan semakin kuatnya dorongan dan tekanan masyarakat untuk memperjuangkan kebebasan akses terhadap media, weblog muncul sebagai media baru yang bisa memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut. Weblog merupakan media massa yang bisa dipersonalisasi untuk berbagai kepentingan dan isinya tidak bersifat mainstream. Weblog terbuka bagi siapa saja, baik dari golongan mayoritas, minoritas, maupun kelompok terpinggirkan, untuk berbagai kebutuhan mendapatkan dan mempublikasikan informasi apapun. Weblog merupakan media massa yang lepas dari kontrol berbagai kekuatan pihak-pihak penguasa ekonomi maupun politik, sehingga memungkinkan adanya nilai-nilai relatifitas karena pikiran dan kepentingan setiap orang dihargai dalam weblognya.
Weblog sangat mencerminkan karakter masyarakat informasi dewasa ini dengan segala kompleksitas kehidupan sosial, ekonomi,sosial dan budayanya. Semangat globalisasi juga menjadi motor dalam merebaknya trend blogging di dunia. Weblog memberi perspektif baru terhadap arah perkembangan dan kemajuan media massa masa depan.
http://nurriest.blogdrive.com/archive/6.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar